Monday, June 22, 2015

Harapan & Tanggung Jawab Manusia.

Dalam menjalani hidup, setiap manusia pasti memiliki  pandangan hidup, harapan dan tanggung jawab masing-masing . Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan bebuah kebaikan di waktu yang akan datang.  Harapan inilah yang menjadi tujuan atau cita-cita kita dicapai setiap orang dalam kehidupannya.

Pandangan hidup merupakan jati diri seseorang untuk menjalani kehidupan sehari – hari bedasarkan prinsip yang telah ada dari dulu yang dapat dipertanggung jawabkan oleh diri sendiri.
Saya pun juga memiliki pandangan hidup tersendiri
“Semua hal pasti bisa dilakukan asalakan kalau kita nya sendiri mau belajar dan berusaha untuk melakukannya walaupun sering menemukan kegagalan. ”
Badasarkan pandangan hidup diatas, saya beranggapan bahwa jika sebuah pekerjaan yang disertai rasa ingin tahu, belajar dan berusaha disana pun kita bisa mendapatkan ilmu pengetahuan lebih banyak dari sebelumnya agar menjadi pribadi yang lebih berguna bagi semua orang.
Selain itu, setiap pekerjaan pun harus disertai rasa tanggung jawab kita untuk meyelesaikannya. Jika kita sudah berada di dunia kerja , tanggung jawab pun merupakan aspek penting yang harus dimiliki oleh setiap karyawan/pengusaha/pekerja.
Tanggung jawab adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya. Dengan adanya rasa tanggung jawab yang telah tertanam pada setiap pekerja diharapkan dapat menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang telah diberikan dan dapat mempertanggung jawab kan segala akibatnya.
Sekian pembahasan yang kali ini saya tulis . Semoga tulisan ini bisa menginspirasi dalam kehidupan anda.
PENGERTIAN HARAPANHarapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan.

Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan. Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Manusia wajib selalu berdoa. Karena usaha dan doa merupakan sarana terkabulnya harapan.


APA SEBAB MANUSIA MEMPUNYAI HARAPAN?Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia langusung disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni di tengah suatu keluarga atau anggota masyarakat lainnya. Tidak ada satu manusiapun yang luput dari pergaulan hidup. Ditengah – tengah manusia lain itulah, seseorang dapat hidup dan berkembang baik fisik/jasmani maupun mental/ spiritualnya. Ada dua hal yang mendorong orang hidup bergaul dengan manusia lain, yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.


1. Dorongan kodratKodrat ialah sifat, keadaan, atau pcmbawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Misalnya menangis, bergembira, berpikir, berjalan, berkata, mempunyai keturunan dan sebagainya. Setiap manusia mempunyai kemampuan untuk itu semua.


Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, bergembira, dan scbagainya. Seperti halnya orang yang menonton Pertunjukan lawak, mereka ingin tertawa, pelawak juga mengharapkan agar penonton tertawa terbahak-bahak. Apabila penonton tidak tertawa, harapan kedua belah pihak gagal, justru sedihlah mereka.


Kodrat juga terdapat pada binatang dan tumbuh-tumbuhan, karena binatang dan tumbuhan perlu makan, berkembang biak dan mati. Yang mirip dengan kodrat manusia ialah kodrat binatang, walau bagaimanapun juga besar sekali perbedaannya. Perbedaan antara kedua mahluk itu, ialah bahwa manusia memiliki budi dan kehendak. Budi ialah akal, kemampuan untuk memilih. Kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan, sebab bila orang akan memilih, ia harus mengetahui lebih dahulu barang yang dipilihnya. Dcngan budinya manusia dapat mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang benar dan mana yangsalah, dan dengan kehendaknya manusia dapat memilih. Dalam diri manusia masing-masing sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan dan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat atau hidup bcrsama dengan manusia lain. Dengan kodrat ini, maka manusia mempunyai harapan.



2. Dorongan kebutuhan hidupSudah kodrat pula bahwa manusia mempunyai bermacam-macam kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu pada garis besamya dapat dibedakan atas: kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani.


Kebutuhan jasmaniah misalnya: makan, minum, pakaian, rumah. (sandang, pangan, dan papan), ketenangan, hiburan, dan keberhasilan. Untuk memenuhi semua kebutuhan itu manusia bekerja sama dengan manusia lain. Hal ini disebabkan, kemampuan manusia sangat terbatas, baik kemampuan fisik/jasmaniah maupun kemampuan berpikirnya. Dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia mempunyai harapan. Pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia itu ialah:


a) kelangsungan hidup (survival)b) keamanan ( safety )c) hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)d) diakui lingkungan (status)e) perwujudan cita-cita (self actualization)


Monday, June 15, 2015

Pandangan Hidup Kita

Mengukir makna memang berbeda dengan mengukir kayu. Dalam setiap konstruksi makna terjadi interaksi dinamis antara realitas sebagaimana apa adanya dan kebiasaan seseorang mengerti (habit of understanding). Ia yang biasa mengerti dalam perspektif tidak puas, serba kurang, selalu menuntut lebih, akan melihat kehidupan tak menyenangkan ada di mana-mana. Sebaliknya, ia yang berhasil melatih diri untuk selalu bersyukur, ikhlas, tulus lebih banyak melihat wajah indah kehidupan.

Belajar dari sini, titik awal memaknai kekalahan adalah melihat kebiasaan dalam mengerti, the blueprint is found within our mind. Membiarkan kemarahan dan ketidakpuasan mendikte pengertian akan memperpanjang penderitaan yang sudah panjang.
Seorang guru mengambil gelas yang berisi air, meminta muridnya memasukkan sesendok garam dan diaduk. Saat dicicipi, asin rasanya. Setelah itu, guru ini membawa murid itu ke kolam luas dengan sesendok garam yang dicampurkan ke air kolam dan rasanya tidak lagi asin.
Itulah batin manusia. Bila batinnya sempit dan rumit (fanatik, picik, mudah menghakimi), kehidupan pun menjadi mudah asin rasanya (marah, tersinggung, sakit hati). Saat batinnya luas, tak satu pun bisa membuat kehidupan menjadi mudah asin.


Dengan modal ini, lebih mudah memaknai kekalahan bila manusia berhasil mendidik diri berpandangan luas sekaligus bebas. Berusaha, bekerja, belajar, berdoa adalah tugas kehidupan. Namun, seberapa pun kehidupan menghadiahkan hasil dari sini, peluklah hasilnya seperti kolam luas memeluk sesendok garam

Sebagai contoh,kadang kita dengar bahwa orang miskin yang kita pandang hidupnya sengsara dan susah bisa berpikiran bahwa hidupnya bahagia karena ia masih dapat menjalani hidup, kadang juga kita mendengar orang kaya yang menurut pandangan kita serba berkecukupan malah hidupnya tidak bahagia karena hanya bekerja individual tanpa memperhatikan lingkungan sekitarny, serta berbagai contoh lain dari kehidupan...
Maka kita harus selalu bersikap dan berpikiran positif agar hidup kita menjadi bahagia, dengan berpikiran bahagia maka segala sesuatu yang kita lakukan akan menjadi lebih berarti dan lebih memuaskan.



Setiap manusia menghendaki kehidupan yang bahagia. Tidak ada satupun manusia yang ingin hidup susah, gelisah, dan tidak merasakan ketentraman. Akan tetapi setiap manusia memiliki prinsip dan cara pandang yang berbeda dalam mengukur kebahagiaan. Karena yang paling memengaruhi seseorang dalam mengukur kebahagiaan adalah prinsip dan pandangan hiudp yang dipijakinya.
Bagi seorang Muslim, kebahagiaan tidak selalu berupa kemewahan dan keberlimpahan materi duniawi. Berikut ini beberapa pinsip kebahagiaan dalam konsep hidup Islam. Tulisan ini akan menguraikan beberpa prinsip hidup bahagia menurut Islam.
Dunia ini sungguh luas dan manggumkan. Manusia yang tinggal di dalamnya dapat menemukan hidupnya. Hidup manusia itu sungguh unik karena kita memiliki yang namanya akal budi, tidak seperti binatang atau makhluk hidup lainnya yang bergerak secara naluri mereka. Kita dapat menginterpretasikan kehidupan dalam berbagai macam bentuk. Kitalah yang menentukan apakah hidup kita bahagia atau susah.